Pengguna Menengah: Profil Memori Lanjutan
Intel® XMP memang sederhana untuk digunakan dan mengoptimalkan kinerja menurut spesifikasi pabrikan, namun mungkin tidak menyediakan fleksibilitas dan tingkat pengubahsuaian yang diinginkan oleh pengguna.
Jika Anda tertarik membuat perubahan Anda sendiri, beberapa motherboard menyediakan akses ke alat untuk mengubah pengaturan memori Anda. (Tidak semua motherboard menawarkan profil memori lanjutan ini; profil ini biasa ditemukan di moetherboard kelas atas yang dirancang untuk pencinta overclock). Ini ideal untuk pengguna yang menginginkan kontrol lebih lanjut dari apa yang ditawarkan Intel® XMP, namun tidak terlalu tertarik dengan detail mendalam dari menyesuaikan secara manual pengaturan individual.
Untuk memulai proses ini, akses BIOS Anda.
Ketika berada di BIOS Anda, jelajahi menu hingga Anda menemukan bagian yang memungkinkan Anda untuk mengubah profil memori Anda. Jika Anda mengalami kesulitan menemukan pilihan ini, cek dokumentasi motherboard Anda untuk informasi lebih lanjut.
Setelah Anda menemukan bagian ini, Anda harus memiliki akses ke menu dari mana Anda dapat memilih di antara berbagai kombinasi frekuensi, pengaturan waktu, dan voltase memori. Uji coba sering kali merupakan jalan terbaik di sini: uji berbagai pilihan berbeda hingga Anda menemukan satu yang bekerja paling baik untuk konfigurasi perangkat keras Anda.
Sebuah investigasi jurnalistik serius telah menemukan bukti penggunaan perangkat lunak berbahaya oleh pemerintah-pemerintah di seluruh dunia, termasuk bukti dugaan penyadapan individu terkemuka.
Dari daftar yang mencangkup lebih dari 50.000 nomor telepon, para jurnalis telah mengidentifikasi lebih dari 1.000 orang di 50 negara diduga diawasi dengan spyware (perangkat pengintai) Pegasus. Perangkat lunak ini dikembangkan oleh perusahaan Israel NSO Group dan dijual kepada klien-klien pemerintah.
Di antara nama-nama target spyware yang dilaporkan, terdapat nama-nama jurnalis, politikus, pejabat pemerintah, pemimpin, dan aktivis hak asasi manusia.
Laporan-laporan ini menunjukkan adanya upaya pengintaian yang mengingatkan pada pengawasan Orwellian; spyware dapat mengintai ketikan di gawai, mencegat di jalur komunikasi, melacak perangkat, dan menggunakan kamera dan mikrofon untuk memata-matai pengguna.
Pengulangan dan Pembelajaran
Proses ini dapat terjadi berulang kali, dan setiap pengalaman baru memberikan kesempatan bagi otak kita untuk belajar dan mengoptimalkan proses pemrosesan informasi di masa mendatang.
Proses memproses informasi oleh otak kita adalah keajaiban dari kecerdasan manusia. Dari penerimaan informasi melalui indra, hingga proses kognitif tingkat tinggi yang melibatkan asosiasi dan pembentukan pola, semua berkontribusi untuk membentuk kesadaran dan tingkah laku kita sebagai manusia. Memahami cara kerja otak kita dalam memproses informasi dapat memberi wawasan tentang pentingnya peran stimulasi dan pembelajaran dalam perkembangan kognitif manusia. Semakin kita memahami otak kita, semakin besar peluang untuk meningkatkan potensi intelektual dan kreativitas dalam hidup kita sehari-hari.
Proses Kognitif Tingkat Tinggi
Informasi yang telah masuk ke dalam ingatan jangka panjang akan diakses untuk proses kognitif tingkat tinggi, seperti berpikir kritis, memecahkan masalah, atau mengambil keputusan. Selama proses ini, berbagai bagian otak berinteraksi untuk mengolah informasi secara kompleks.
Asosiasi dan Koneksi
Proses kognitif tingkat tinggi melibatkan pembentukan asosiasi dan koneksi antara informasi yang berbeda di otak kita. Hal ini memungkinkan kita untuk membentuk pola, memahami hubungan sebab-akibat, dan menciptakan ide-ide baru.
Otak manusia adalah pusat pengendalian dan pengolah informasi yang luar biasa. Setiap detik, miliaran sinyal saraf berpindah di dalamnya, membentuk jaringan kompleks yang menghubungkan berbagai bagian otak. Proses ini memungkinkan kita untuk belajar, berpikir, merasakan, dan melakukan berbagai tindakan. Bagaimana sebenarnya otak kita memproses informasi? Berikut cara kerja otak kita:
Perhatian dan Penilaian
Selanjutnya, otak kita menentukan informasi mana yang akan diproses lebih lanjut dengan memperhatikan dan menilai pentingnya informasi tersebut. Faktor seperti kepentingan, emosi, dan relevansi dapat mempengaruhi proses ini. Informasi yang dianggap penting akan masuk ke dalam ingatan jangka pendek.
Informasi yang dianggap penting akan disimpan dalam ingatan jangka pendek atau memori kerja. Ingatan ini bersifat sementara dan memungkinkan kita untuk memanipulasi informasi dalam waktu singkat. Jika informasi terus diperkuat dan digunakan, maka akan masuk ke dalam ingatan jangka panjang.
Bagaimana cara kerjanya?
Spyware Pegasus dapat menyusup ke dalam ponsel korban melalui berbagai mekanisme. Beberapa pendekatan mungkin melibatkan pesan singkat (SMS) atau iMessage yang membagikan tautan ke situs web. Jika diklik, tautan ini mengirimkan perangkat lunak yang dapat menjebol perangkat.
Selain itu, ada juga mekanisme serangan “zero-click” yang lebih mengkhawatirkan karena memanfaatkan lubang dalam layanan iMessage di iPhone memungkinkan penyusupan terjadi hanya dengan menerima pesan; tanpa membutuhkan interaksi dan meminta konfirmasi kepada pengguna.
Tujuannya adalah untuk mengambil kendali penuh atas sistem operasi perangkat seluler, baik dengan rooting (pada perangkat Android) atau jailbreaking (pada perangkat Apple iOS).
Biasanya, rooting pada perangkat Android dilakukan oleh pengguna untuk menginstal aplikasi dan game tidak resmi, atau mengaktifkan kembali fungsi-funsgi yang dinonaktifkan oleh pabrikan.
Seperti halnya dengan rooting, jailbreak dapat diterapkan pada perangkat Apple untuk memungkinkan pemasangan aplikasi yang tidak tersedia di Apple App Store, atau untuk membuka kunci ponsel guna menyambungkan pada jaringan seluler alternatif. Banyak cara menjalankan jailbreak yang mengharuskan ponsel terhubung ke komputer setiap kali dihidupkan (disebut sebagai “tethered jailbreak ”).
Read more: Menakar dampak RUU Cipta Kerja pada industri pers Indonesia
Rooting dan jailbreaking menghapus kontrol keamanan yang tertanam di sistem operasi Android atau iOS. Kedua cara ini biasanya melibatkan perubahan konfigurasi dan “peretasan” elemen inti dari sistem operasi untuk menjalankan kode yang dimodifikasi.
Dalam kasus spyware, setelah perangkat dibuka kuncinya, pelaku dapat menyebarkan perangkat lunak lebih lanjut untuk mengamankan akses jarak jauh ke data dan fungsi perangkat. Pengguna kemungkinan sama sekali tidak sadar ini terjadi.
Sebagian besar laporan media tentang Pegasus berhubungan dengan penyusupan perangkat Apple. Spyware ini menginfeksi perangkat Android juga, tapi tidak secara efektif karena penyusupan ini bergantung pada teknik rooting yang tidak dapat 100% diandalkan. Ketika upaya penyusupan gawai gagal, spyware akan meminta pengguna untuk memberikan izin yang dibutuhkan sehingga dapat digunakan secara efektif.
Bagaimana kita bisa tahu kita sedang diintai?
Meskipun jumlah lebih dari 50.000 nomor telepon yang diduga disusupi tampak banyak, spyware Pegasus dianggap tidak mungkin digunakan untuk memantau individual yang tidak aktif di publik atau politik.
Spyware diciptakan untuk berusaha tetap terselubung dan tidak terdeteksi oleh perangkat. Namun, ada mekanisme pada perangkat kita yang dapat memberitahu saat perangkat kita dibobol.
Cara yang relatif mudah untuk mengetahui adalah dengan menggunakan Amnesty International Mobile Verification Toolkit (MVT). Alat ini dapat berjalan di Linux atau MacOS dan dapat memeriksa file dan konfigurasi perangkat seluler kita dengan menganalisis data cadangan yang diambil dari gawai.
Meski analisis MVT tidak akan memastikan apakah perangkat diretas, analisis ini mendeteksi “indikator penyusupan” yang dapat memberikan bukti penyusupan.
Secara khusus, alat ini dapat mendeteksi keberadaan (proses-proses) aplikasi pada perangkat, serta berbagai domain yang digunakan sebagai bagian dari infrastruktur global yang mendukung jaringan spyware.
Respon dan Tindakan
Hasil dari proses kognitif tersebut adalah respon dan tindakan kita terhadap informasi yang telah diproses. Misalnya, jika kita menyadari ada lampu merah di depan, otak kita akan memproses informasi tersebut dan meresponsnya dengan menginjak rem untuk berhenti.
Apa yang perlu kita lakukan agar lebih terlindung?
Sayangnya, saat ini masih belum ada solusi untuk serangan zero-click. Namun, ada langkah-langkah sederhana yang dapat kita ambil untuk meminimalkan potensi penyusupan -— tidak hanya serangan oleh Pegasus tetapi juga serangan berbahaya lainnya.
1) Hanya buka tautan dari kontak dan sumber yang dikenal dan tepercaya di perangkat kita. Spyware Pegasus disebarkan ke perangkat Apple melalui tautan iMessage. Dan ini adalah teknik yang sama yang digunakan oleh banyak penjahat siber untuk mendistribusi malware dan melakukan penipuan yang lebih sederhana. Saran yang sama berlaku untuk tautan yang dikirim melalui email atau aplikasi pesan lainnya.
2) Pastikan perangkat kita diperbarui dengan bantuan keamanan sistem dan peningkatan yang relevan. Peranti tetap dapat terinfeksi oleh serangan penjahat siber walau kita melakukan ini. Namun, pembaharuan sistem masih merupakan pertahanan terbaik.
Jika kita menggunakan Android, jangan mengandalkan pemberitahuan untuk versi baru sistem operasi. Periksa sendiri versi terbarunya, karena pabrikan perangkat mungkin tidak menyediakan pembaruan.
3) Sepertinya ini saran yang jelas, tapi kita harus membatasi akses fisik ke telepon kita. Lakukan ini dengan mengaktifkan pin, sidik jari, atau deteksi wajah untuk penguncian perangkat. Situs web eSafety Commissioner memiliki serangkaian video yang menjelaskan cara mengonfigurasi perangkat kita dengan aman.
4) Hindari layanan WiFi publik dan gratis (termasuk di hotel), terutama saat mengakses informasi sensitif. Penggunaan VPN adalah solusi yang baik ketika kita perlu menggunakan jaringan semacam itu.
5) Enkripsi data perangkat kita dan aktifkan fitur penghapusan jarak jauh jika tersedia. Jika perangkat kita hilang atau dicuri, kita akan mendapatkan kepastian bahwa data dapat tetap aman.
Rachel Noorajavi menerjemahkan artikel ini dari bahasa Inggris.